Rabu, 17 Oktober 2012

Wajibkah seorang IT menggunakan simulation modeling?

        Pada tulisan saya yang ketiga ini saya akan mencoba memberikan pendapat saya tentang wajibkah seorang IT menggunakan simulasi modeling dalam membuat suatu aplikasi atau software.
        Menurut saya seorang IT tidak harus melakukan simulasi dalam setiap software atau aplikasi yang dibuat . Simulasi modeling dilakukan ketika kita mengetahui bahwa proses atau efek nya dapat membuat kerugian atau membahayakan nyawa orang lain. Ketika kita membuat aplikasi ringan dan mudah kita tidak perlu melakukan simulasi karena kita akan tau tentang efek yang terjadi ketika kita menjalankannya. 
Sekian pendapat saya tentang wajibkah seorang IT menggunakan simulasi dalam membuat aplikasi atau software. terimakasih :)

Kasus Simulasi Yang Menyebabkan Kecelakaan

           Dalam tulisan kali ini, saya akan melanjutkan tugas softskill yang kedua yaitu mencari kasus simulasi yang dapat menyebabkan kecelakaan/kegagalan. Dalam melakukan simulasi adakala nya simulasi yang kita lakukan dapat berjalan dengan lancar, oleh sebab itu disini saya akan membahas tentang kecelakaan simulasi. Disini saya mengambil contoh kecelakaan simulasi kapal selam di situbondo yang menyebabkan tewasnya dua prajurit. 
          Simulasi ini memang sudah diagendakan. Para prajurit pun sebelumnya sudah melalui persiapan yang lumayan panjang, menurut Kadispen Armatim Letkol Yayan Sugiana. Kabar yang ada pun menyebutkan bahwa sebenarnya di luar negeri pun belum tentu berani mengadakan simulasi penyelamatan kapal selam semacam ini. Latihan pun sudah diadakan berkali kali termasuk ke dalam keterampilan selam yaitu diving di dalam tangki selam milik Dislambair. Namun tetap saja kecelakaan tidak bisa dielakkan,gangguan pun terjadi pada simulasi penyelamatan Kapal Selam KRI Cakra 401 dan akhirnya menyebabkan tewasnya Mayor Laut(T) Eko Idang Prabowo dan Kolonel Laut(p) Jeffri. 
          Simulasi yang digelar pada Sabtu pagi hingga siang ini melibatkan banyak kru. Selain 1 unit Kapal Selam KRI Cakra 401, juga ada tiga unit kapal atas air, 2 tim Satuan Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair), 1 unit Kapal Ponton Lumba-Lumba, 1 tim Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska), 2 tim kesehatan dari Lakesla dan RSAL dr Ramelan Surabaya serta Pesawat Cassa dan 1 unit Helikopter BO-105. 
Inti dari kasus yang terjadi pada simulasi diatas adalah adanya gangguan bukan terpaku dengan rusaknya alat, namun kurangnya ketelitian pada penanganan simulasi dan persiapan juga dapat menjadi faktor dalanm kegagalan simulasi.
Mungkin cukup sekian sedikit penalaran dan penjelasan saya tentang salah satu kasus kecelakaan pada simulasi. Semoga bermanfaat! :))  

sumber : http://surabaya.detik.com/read/2012/07/08/141403/1960395/475/armatim-simulasi-kapal-selam-di-situbondo-lewati-persiapan-panjang 

Rabu, 10 Oktober 2012

Pemanfaatan Modeling Simulasi dan grafik di bidang industri


Haiii akhirnya nulis blog lagi setelah sekian lama hihi.


        Kali ini saya akan memberikan sedikit penjelasan atau informasi tentang pemanfaatan simulasi modeling dan grafik di bidang industri. Simulasi sendiri didefinisikan sebagai teknik peniruan atau peragaan untuk suatu kegiatan yang dinamis dengan menggunakan model
komputer untuk melakukan evaluasi dan meningkatkan kinerja sistem.

         Dalam melakukan simulasi kita harus tau beberapa karakteristik dari simulasi sendiri agar simulasi dapat dikatakan sebagai alat perencanaan dan pengambilan keputusan yang tangguh. Berikut ini merupakan beberapa karakteristik dari simulasi:
·         Mencakup saling ketergantungan sistem (system interdependencies)
·         Memperhitungkan variabilitas atau suatu ukuran yang mengukur sebaran data dalam sistem simulasi
·         Sanggup membuat model untuk sistem apapun
·         Memperlihatkan perilaku sistem setiap saat
·         Lebih murah, tidak menghabiskan waktu dan tidak mengganggu sistem nyata
·         Menarik perhatian (secara visual)
·         Menyediakan hasil yang mudah dimengerti dan dikomunikasikan
·         Mencakup waktu yang nyata, dimampatkan, atau bahkan waktu yang tertunda
·         Memberikan rancangan yang rinci.

Dari karakteristik simulasi diatas kita dapat menyimpulkan bahwa manfaat utama simulasi adalah sebagai pendukung keputusan di bidang manufaktur, termasuk sistem pergudangan dan distribusi. Disini terdapat beberapa kegagalan dalam membentuk definisi yang baik objek pada awal studi simulasi. Diantaranya:

  • Kegagalan untuk menghitung secara tepat sumber random dalam sistem aktual.
  • Kegagalan masyarakat dengan pengetahuannya tentang metodologi simulasi dan satatistik dalam team pemodelannya
  • Kegagalan untuk mengumpulkan sistem data yang baik
  • Tidak tersedianya software simulasi 
  • Sebelumnya menggunakan produk software simulasi yang statemen makronya kompleks tidak sebaik yang didokumentasikan dan belum bisa mengimplementasikan model-model logik yang diharapkan.
  • Percaya bahwa mudah menggunakan paket simulasi, yang mana mensyaratkan sedikit atau tidak bisa melakukan pemrograman, mensyaratkan taraf signifikansi yang rendah pada teknik kompentensi
  • Animasi tidak berguna.
  • Kegagalan untuk menghitung secara tepat sumber random dalam sistem aktual.


Jadi, dari beberapa informasi diatas dapat disimpulkan bahwa simulasi dapat diimplementasikan dibidang apapun, termasuk bidang informasi. Namun dalam penerapan nya kita harus memperhatikan beberapa karakteristik dan kemungkinan kemungkinan yang dapat terjadi pada saat simulasi berlangsung. Simulasi juga merupakan teknologi tangguh untuk meningkatkan kinerja sistem dengan menyediakan cara untuk membuat rancangan dan keputusan manajemen yang lebih baik simulasi adalah alat pengambilan keputusan yang tak ternilai simulasi merangsang pemikiran kreatif dan menghasilkan keputusan rancangan yang baik

Sumber :

our Friendship \(^.^)/

our Friendship \(^.^)/

About

mouse

Blogger templates

ANNISA ANGGI ISMANDIA, I'AM STUDENT AT GUNADARMA UNIVERSITY FACULTY OF TEHNICS